Minggu, 15 Juli 2012

wajah cinta tulus, nafsu dan angkara

Telah kurelakan nestapa bertubi2 merajam tubuh, bahkan telah sirna gelak tawa dan semua itU t'lah menjelma menjadi rupa kepedihan nian nelangsa.
IRONIS. . . . .
Namun tetap kita berpijak dalam ruang cinta, tapi relakah bila cinta N hati kita tergores N menjadi luka??
justru, menjadi sebuah kekuatanku pada apa yg kukhawatirkan (sejauh ku mengenal cinta) apabila dengan bertemunya jasad kita, hal itU merubah wajah cinta tulus menjadi nafsu dan angkara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar