Selasa, 17 September 2013

BABAD DJOWO NUSWANTORO


  • Ing  jaman awal naliko bumi isih durung mawujud atau kosong, kahanan  dunia gelap dan dingin. Bumi isih durung mawujud  kang katon  amung  samudro,  banyu,  angin ora nono kehidupan lian among meniko kang tampak. Kang  dipun sebut jaman  awal ( wiwitan ).  Awal ciptaan yang menciptakan segala sesuatu kejadian.
  • Djomoboropono Wosokoto sepuluh kata yang memberi  ingatan apabila kata itu disingkat akan timbul arti kata yang penting di sebut  DJOWO dan itu sifat nama yang kuasa yang awal turun dari langit jatuh ke dalam air yang diiringi suara menggelegar dan diiringi api, kemudian bumi Nampak menjadi terang.
Catatan:
Dalam sufisme Islam peristiwa tersebut terekam dalam hadist Qudsi ,” sejatine Ingsun anata mahligei / keraton  ono sakjeroning Baitul Mukharom, iku omah enggoning larangan Ingsun, jumeneng ono ing dadane ADAM / jagad ageng lan alit. Kang ono ing sa’jerone dhada iku JOWO / JIWA/HATI/QOLBU, KANG ONO ing antarane jiwo iku jantung, sak jerone jantung iku budi, sak jerone budi iku jinem, yoiku angen-angen, sakjerone angen-angen iku sukmo, sak jeroning sukmo iku rohso, sak jeroning rohso iku Ingsun, ora ono pengeran, anging ingsun Dzat kang angliputi ing kahanan djati,”.
  • Tak lama kemudian api kuasa Gusti itu perlahan mulai  redup dan menjadikan bumi gelap kembali tampak seperti semula ( sepi dan hening) . jatuhnya sifat Gusti yang berupa cahaya api menjadikan keadaan bumi berubah menjadi bulat dan tak lama kemudian bentuk bumi tersebut pecah dan tidak tampak seperti semula ( bulat ).
  • Ribuan tanah bermunculan tanpa penghuni dan kosong hanya ada satu diantara serpihan bumi tersebut yang mendapat sebutan DJOWO. Tanah yang di sebut tanah ingatan/ tanah perjanjian/ bakkah ( tanah yg diberkahi)/ kerajaan GUSTI / ALLAH , pulau pusat dari bumi ( Lemuria Atlantis) yang pertama mendapat firman itu. Djowo adalah sifat  yang kuasa juga yang pertama menciptakan suatu kejadian dan muncul langit dan bumi.
  • Sifat yang kuasa DJOWO yang awal telah turun dan ini sabdo kang kuasa kedua, delapan huruf hukum GUSTI :
1)    K      : Kahuripan
2)    E      : Enothuk ( asal – usul )
3)    D      : Dawuh ( sabda )
4)    J       : Jesa ( prinsip )
5)    A      : Angger – angger ( hokum)
6)    W    : Wahono ( firman )
7)    E      : Elok ( Keajaiban )
8)    N     : Nowoso ( tuhan )

Dan apabila kata itu dibaca satu persatu maka akan ketemu arti dari pada KEDJAWEN.

Catatan:
Dalam wacana sufisme Islam,  martabat KEDJAWEN tersebut biasa dikenal sebagai ajaran MARTABAT  7 . Faham ini berkembang ke luar jazirah Arab, terutama berkembang ke Tanah India hingga Indonesia. Di jawa paham ini di jumpai dalam serat wirid hidayat jati karangan ronggo warsito. Paham MARTABAT  7 ini dipelopori oleh Muhammad Ibn Fadillah, salah seorang tokoh sufi kelahiran Gujarat (…-1629M). Di dalam karangannya, kitab Tuhfah, beliau mengajukan konsep Martabat Tujuh sebagai sarana penelaahan tentang hubungan manusia dengan Tuhannya. Menurut Muhammad Ibn Fadillah, Allah yang bersifat gaib bisa dikenal sesudah bertajjali melalui tujuh martabat atau sebanyak tujuh tingkatan, sehingga tercipta alam semesta dengan segala isinya. Pengertian tajjali berarti kebenaran yang diperlihatkan Allah melalui penyinaran atau penurunan — di mana konsep ini lahir dari suatu ajaran dalam filsafat yang disebut monisme. Yaitu suatu faham yang memandang bahwa alam semesta beserta manusia adalah aspek lahir dari satu hakikat tunggal. Allah Ta’ala. 

  • Dari kata KEDJAWEN kemudian menciptakan segala isi langit termasuk matahari, bulan, bintang dan semua isi planet , di situ datanglah sebutan siang dan malam. Keadaan bumi menjadi terang dan bumi masih saja kosong.
  • DJOWO dan KEDJAWEN telah turun ke bumi. Ini merupakan tanda sabdo yang ketiga dari yang kuasa yang berjumlah lima ( 5 ) huruf yang artinya : Gumilang Urip Selo Tanpo Ilang  apa bila di singkat kata tersebut muncul sebutan GUSTI dan itulah sebutan untuk tuhan manungso Djowo awal  yang abadi yang menciptakan segala isi dunia.
  • GUSTI  sebutan yang menciptakan segala isi dunia
1)    Gumilang : menciptakan Surga /suwargo
2)    Urip                    : menciptakn Malaikat dan bidadari
3)    Selo                    : menciptakan Nerogo / neraka
4)    Tanpo       : menciptakan Raja dan Ratu kegelapan /  Sumorro Bomo / Iblis beserta anak cucunya
5)    Ilang           : menciptakan Tumbuhan dan Hewan sebagai isi dunia.

Catatan: 
dalam tradisi jawa, sebutan Gumilang Urip Selo Tanpo Ilang ini menjelaskan posisi keadaan GUSTI. Orang jawa menyakini bahwa tuhan itu sebenarnya jelas terang benderang ( gumilang ), dia juga hidup ( urip) tak pernah mati, dia juga selo/ kapanpun engkau butuhkan dia selalu ada karena ia tidak terbatas ruang dan waktu, selanjutnya keadaan tuhan, dia tanpo ilang yang berarti tidak pernah hilang, dia langgeng abadi selamanya. Karena itulah kemudian orang jawa menyebut tuhan dengan sebutan GUSTI. Dalam wacana muslim keadaan GUSTI dijelaskan dalam martabat ahadiah. Di mana disitu dijelaskan posisi dari ada-Nya zatnya. Sebagaimana
disebutkan dalam hadits qudsi,” sejatine ora ono opo-opo: awit duk isih awang uwung, durung ono sawiji-wiji , kang ono dihin ingsun, ora ono pengeran kajobo ingsun, sejatine kang moho suci angliput ing sifat ingsun, anartani ing asma’ ingsun lam amartandani afngal ingsun”. Ada pengetahuan perihal tingkatan dalam kehidupan manusia, yang diceritakan dengan ajalollah dan dikenal dengan sebutan martabat tujuh, diawali dengan kegaiban. Zat yang membawa pengetahuan tentang Diri-Nya, dan tanpa membeberkan tentang kenyataan (fisik), Keadaannya kosong namun dasarnya ada. Tapi dalam martabat ini belum berkehendak. Martabat Akadiyah disebut juga dengan Sarikul Adham. Awal dari segala awal.Dalam alam ahadiyah dimulai dengan aksara La dan bersemayam ila. Itulah kekosongan pertama dari empat bentuk kekosongan. Kedua bernama Maslub. Ketiga adalah Tahlil, dan keempat Tasbeh. Maslub bermakna belum adanya bentuk atau wujud roh atau jiwa. Tak berbentuk badan atau wujud lainnya.Tahlil berarti tak bermula dan tak berakhir. Sedangkan Tasbeh bermakna Tuhan Maha Suci dan Tunggal. Tuhan tak mendua atau bertiga. Tak ada Pangeran lain kecuali Allah yang disembah dan dipuja, yang asih pada makhluknya. 



  • Gusti awal segalanya yang menciptakan sebutan Malaikat dan Bidadari yang pertama yaitu : Notodoko, Torogono, Gokonongodo, Gonodoko, serta bidadari  yaitu : Lonotogo, Komogo, Polowoso, Sokoporo, Sodokoro, Tjothoro, Thomolo, dan Mosoko. Malaikat dan bidadari penghuni tempat GUSTI yang abadi.
  • 10.Ada GUSTI awal dari segalanya yang berkuasa menciptakan nama DHEMIT Somoro dan Bomo / Sumoro Bumi dan lima anaknya yaitu :
1)   PON              : Panjorot Ondo Nerogo / neroko
2)   WAGE          : Wahanane Geni
3)   KLIWON      : Kolo Liar Waleri Ondo Nerogo / neroko
4)   LEGI              : Lembu Giri / Sapi liar
5)   PAING          : Palang Ing Gulu
Itulah  anak – anak dari raja Kegelapan dan ratu Kegelapan  / Sumorro Bumi yang di sebut PON, WAGE, KLIWON, LEGI, dan PAHING.

Catatan:
Dalam keyakinan orang jawa, Anak-anak SUMOROBOMO ini kemudian bersatu menyamarkan dengan angka GUSTI yaitu hari ketika manusia lahir. Setiap manusia yg lahir pasti memiliki hari gusti yg suci yg sekarang dikenal  dengan : SENIN, SELASA dst…akan tetapi setiap dari hari gusti ini dimasuki oleh salah satu dari anak-anak Sumoro Bomo, yg kemudian menjadikan manusia bisa berwatak baik ( watak dari hari gusti suci ) juga bisa berwatak jahat seperti watak dari anak-anak Sumoro Bomo ( Iblis ) tersebut. Misalnya manusia yang wetonya minggu legi, maka wataknya pasti akan di dominasi oleh watak gusti yg minggu dan watak anak sumoro bomo yg legi. Legi berarti lembu giri, artinya lembu itu berarti sapi sedang giri berarti bukit, artinya legi / lembu giri bermakna sapi liar, biasanya manusia dengan weton tersebut akan memiliki watak yang cenderung brangasan/ bringas seperti sapi liar. Namun bila hari Gusti ( minggu ) yg dominan maka manusia dengan weton tersebut akan cenderung berwatak mengalah, dingin seperti air.  Oleh karena orang jawa mempunya I tradisi among among weton di samping juga menjawab sedulur 4 + 1 pancer dalam upaya supaya terhindar dari pengaruh jahat yg dihembuskan oleh anak-anak Sumoro Bomo tersebut. Dst…. 

  • 11.GUSTI awal dari segalanya yang member nama anak Raja dan Ratu kegelapan Somoro dan Bomo, hingga menurunkan cucu yang bernama : Djosomono, Kopolo, Longoko, Ngodolo, Kogolo, Potoko, Gonodjrogo, Sowrono, Lomorodjowo (yg melahirkan  bangsa Lemuria Djowo ), Mongogolo, Djoloko, Krogolo.
  • 12.Kemudian : Djosokolo, Prolono, Porono, Kloromoro, Korojo, Moroto, Djotolo, Rojoso, Towolo, Bokrolo, Monolo, Djorolo, Hosopo, Monokrono, Tohopolo, Donolokro, Worotho, Sodjolo, Mongolo, Sowodjorojo, Sokrowo.
  • 13.Segala yang diciptakan sudah lengkap, ada siang dan malam dan disitulah alam GUSTI yang ajaib.  Ada kehidupan juga ada alam gusti yang di sebut bumi. Yang mendapat kehidupan yaitu : tumbuhan beserta hewan dan di situlah GUSTI menciptakan kejadian bumi ini.
  • 14.Dunia menjadi ramai, tumbuhan dan hewan ciptaan GUSTI menjadi senang hidup dalam alam Gusti yang indah dan hanya satu ciptaan tuhan yang belum ada yaitu : Manungso ( Manunggaling jasad kalian rohso ) / Manusia Djowo ciptaan GUSTI. Djowo Kedjawen Gusti yang diturunkan menciptakan segala kejadian di dunia ini.
  • 15.Somoro dan Bomo mendapat tugas dari Gusti menjaga isi dunia beserta isinya yang berupa hewan dan tumbuhan. Merekalah yang berkuasa atas hewan dan tumbuhan. Dan itu sudah menjadi kehendak Gusti  atas ciptaanya.
  • 16.Setelah semua kehendak Gusti telah turun,  ada langit, bumi, matahari, bulan beserta planet yang lain. Ada siang dan malam,  ada Gusti yang menciptakan Suwargo tempat di mana Malaikat dan Bidadari bersemayam. Ada Nerogo / neraka tempat Sumoro dan Bomo bersemayam dan anak cucunya.
  • 17.Sudah ada tumbuhan dan hewan  penghuni bumi ini, segala kehendak Gusti sudahdatang. Bumi menjadi ramai tumbuhan dan hewan menjadi senang. Indah kehendak Gusti yang menciptakan aneka ragam Tumbuhan dan Hewan hidup damai dalam dunia / bumi ciptaan Gusti.
  • 18.Gusti awal dari segalanya dan seketika itu dari suwargo Gusti memberi sabda : “ Hai Notokodoko lihatlah bumi ini segala ciptaan Gusti sudah lengkap kecuali satu Manungso 
Djowo  yang belum ada”, perintah Gusti “ wahai Notodoko…terimalah hukum kehidupan ini ,  ingatlah kepada sabdo Gusti di tempat gunung itu.

Catatan:
Jannah ( taman ) dalam keyakinan orang jawa sering disebut dengan kata suwargo. Antagonis dari suwargo adalah nerogo. Tegese suwargo berarti ( suwunge rogo/rogo kang suwung  ) sedangkan nerogo berarti nar = panas sedang rogo=raga / jasad, jadi Narogo berarti rogo kang panas. Pada awal penciptaanya, ADAM dan HAWA berada di surge/suwargo. Mereka hidup senang dan bahagia tidak pernah sedih dan mengeluh, walau demikian ada satu larangan GUSTI kepada mereka untuk  jangan sekali-kali mendekati buah Quldi apa lagi sampai memakanya. Kerena bujukan Somoro Bomo kemudian ADAM / manungso djowo tersebut tergoda untuk mendekati buah Quldi hingga memakanya. Setelah mereka memakan buh Quldi tersebut adam dan hawa merasa ada yg berbeda pada diri mereka, yg biasanya tidak bisa menangis jadi bisa menangis, bisa sedih dll. Kemudian Alloh marah pada mereka  berdua dengan mengatakan bahwa sejatine buah Quldi yg  Aku maksud itu adalah aurat mu / kemaluan mereka / adam dan hawa. Karena di aurat mereka itulah bersemayam hawa nafsu / anak anak sumoro bomo. Jadi pada saat adam dan hawa memakan buah quldi tersebut sebenarnya itulah awal  Ibliz dan anak-anaknya akan menganggu anak cucu Adam. Anak-anak Adam akan dipenuhi dengan pertumpahan darah, kerusuhan, dan kebencian yg dihembuskan oleh anak anak sumoro bomo. Jadi sebenarnya pengertian Suwargo menurut orang jawa adalah ketika manusia mampu mengosongkan raganya/jasadnya dari kungkungan hawa napsu, pada saat manusia diperbudak napsu maka saat itulah raganya/jasadnya terasa menjadi panas / NEROGO/ rogone dadi panas. Dalam tradisi sufisme jawa, untuk mencapai Suwargo mereka berusaha untuk ( Mati sak Jeroning Urip ).

19.Tanah ingatan Djowo yang ditunjuk Gusti kepada Notodoko membawa semua sabdo Gusti yang pertama. Hokum tanah ingatan Djowo, awal sabdo Gusti. “  Hai Notokodoko..turunlah jangan menunggu waktu jika engkau mengetahui  apa yang telah menjadi kehendak Gusti kepadamu.
  • 20.“ Duh Gusti….atur Notokodoko, “ segala sabdo Gusti sampun  aku ketahui,  pegunungan KLOTOK ( Kediri) yang Gusti tunjuk  dan di situ kemudian datang sabdo Gusti, “ Hai Notodoko..turunlah jangan menunggu waktu lama lagi jika engkau mengetahui apa yang telah menjadi kehendak Gusti kepadamu.
  • 21.Lima ( 5 ) hukum kehidupan yang Notodoko bawa lalu di bawa ke tempat yang Gusti tunjuk dan besok sabdo itu membuka segala kejadian yang akan terjadi di isi alam ini.  Ada pegunungan KLOTOK pegunungan yang hijau dan di situ sabdo hukum kehidupan GUSTI dijelaskan.
  • 22.Surga tempat GUSTI di tinggalkan Notodoko,  angkasa terang, Notodoko terbang. Pengunungan KLOTOK yang hijau terlihat dari angkasa, sabdo Gusti yang telah dipegang Notodoko. Gusti melihat perjalanan Notodoko Alam sepi tak ada suara, tak lama kemudian angkasa yang terang menjadi gelap.
  • 23.Notodoko menjadi bingung angkasa menjadi gelap, petir menyambar, mengeluarkan api,  satu planet yg lain jatuh / menabrak bumi, banyak tumbuhan dan hewan menjadi mati.  Bumi menjadi hancur, banjir di mana -mana , hujan dan badai tiada henti. Bumi menjadi gelap selama 7 hari lamanya baru berhenti.
  • 24.Dan pegunungan KLOTOK yang yang Notodoko datangi wujudnya tidak kelihatan lagi dari angkasa, tiba-tiba terdengar suara Sumoro Bomo berkumandang memberi penjelasan,  wahai Notodoko tempat yang engkau datangi itu sudah tidak ada lagi.  Aku raja kegelapan pulanglah engkau ke Suwargo tempat GUSTI.
  • 25.Notodoko tidak menggubris ucapan Sumorobomo. Notodoko wakil Gusti memohon kepada Gusti, “ Duh Gusti raja segala raja, yang menciptakan  bumi dan segala isinya yang berkuasa menciptakan setiap kejadian alam, keajaiban Gusti  abadi tanpa ada batasnya. Di situlah turun belas kasih kedamaian Gusti.
  • 26.GUSTI mendengar doa Notodoko,  tidak  lama kemudian dunia yang gelap menjadi terang, mendapat cahaya matahari. Tumbuhan dan hewan yang hidup menjadi senang. Keajaiban Gusti datang, mengembalikan 7 hari yang gelap menjadi terang dan itulah kekuasaan Gusti tiada yang melebihi.
  • 27.Hai Notodoko sabdo Gusti “ Semua permintaanmu menjadi jelas sekarang lekaslah  turun ke pegunungan KLOTOK yg telah aku tunjuk jangan engkau menunggu waktu lagi, engkau turun di tempat yang aku tunjuk  yaitu pegunungan KLOTOK.      
  • 28.Tujuh ( 7 ) hari lamanya Notodoko berdiri di angkasa. Dunia masih gelap, pegunungan KLOTOK masih belum terlihat wujudnya. Setelah pegunungan KLOTOK terlihat jelas, tak lama kemudian Notodoko membawa hukum kehidupan yang pertama yaitu hukum GUSTI yang berjumlah 5 (lima ).
  • 29.Sabdo GUSTI yang di bawa Notodoko hanya ditiupkan  di atas batu, kemudian timbul sebuah tulisan / wahyu yang di sebut LAYANG PAMUNGKAS. Sabdo Gusti yang pertama di sampaikan,  semua makhluk menjadi senang dan dunia menjadi terang, pegunungan KLOTOK mendapat cahaya GUSTI. Tempat yang dijadikan Gusti untuk mengingat sabdo yang pertama yang di bawa Notodoko.
  • 30.Masih di situ di pegunungan KLOTOK sabdo Gusti melekat pada batu yang dan tidak terlihat, Notodoko di datangi Sumoro dan Bomo sambil keduanya bersujud mohon ampun, Notodoko wakil Gusti  melihat segala yang diucapkan itu.
  • 31.Hai Notodoko,  berkata Sumoro, aku minta engkau mengetahui pada saat engkau di angkasa, aku halangi perjalananmu  supaya engkau tidak jadi turun di tempat ini ( pegunungan Klotok ) itu adalah perbuatanku , karena  aku melihat permohonanmu pada GUSTI di mana doa itu penting untuk Manungso Djowo kelak di kemudian hari.
  • 32.Jagalah segala sabdo Gusti yang kamu bawa, setelah datang waktunya Gusti kemudian menciptakan Manungso pertama ciptaan Gusti yang di sebut manungso / wong DJOWO / homo Sapiens / ADAM, pesan Gusti yang engkau bawa nantinya akan hancur nantinya, lihatlah sendiri aku ( Sumoro dan Bomo ) mengetahui sabdo Gusti yang engkau bawa itu.

  • 33.Hai Notodoko, engkau mendapat tugas dari Gusti membawa apa yang menjadi sabdo Gusti, aku pun juga demikian mendapat tugas dari Gusti untuk menjaga seluruh isi bumi yang bernama hewan dan tumbuhan, aku adalah raja dan ratu kegelapan, tempatku berada di alam yang tidak Nampak pemberian dari GUSTI.
  • 34.Gusti raja dari segala raja, yang kuasa menciptakan segala kejadian yang ada di dunia ini. Kekuasaan Gusti tiada tandingannya, ucap Sumorobomo. Mari dibuktikan dan kita lihat dari hari kelahiran yang pertama manungso Djowo dan hari terahir dari kematiannya nanti kamu dan aku akan bertemu dan membuka segala kebenaran hukum Gusti.
  • 35.Hai Notodoko..dengarkanlah sebelum engkau dan  aku berpisah, dunia ini nanti akan menjadi hancur jika GUSTI menciptakan makhluk yang di sebut manungso DJOWO. Segala yang sabdo Gusti yang engkau bawa kemudian akan hilang, peringatan Gusti menjadi tidak dihargai.
  • 36.Biarlah Gusti yang membuat keputusan itu kata Sumoro Bomo dan aku akan mulai menghitung sampai dimana isi 4 elemen Manusia ( Djowo )  itu memegang teguh sabdo Gusti,  banyak tugas yang harus aku lakukan. Hai Notodoko … jembatan ( dunia )   kerajaan GUSTI besuk akan ramai dan dipenuhi  kerusuhan.
  • 37.Hai Notodoko…sampaikan semua yang aku ucapkan ini kepada GUSTI, anaku yang  5 ( lima ) dan cucunya yang berjumlah 33 akan aku samarkan kedalam angka GUSTI itu. 7 + 3 dan sebaliknya 3 + 7, apa bila engkau kembali menghadap GUSTI sampaikan ucapanku ini kepada-Nya.
  • 38.GUSTI yang menciptakan hari angka rahasia hidup yang pertama yaitu : hari RABU ( 7 ) di situ engkau Notodoko berdiri di angkasa selama 7 hari lamanya dan aku ganggu engkau dengan hari anakku yang aku samarkan dengan  hari Gusti yaitu hari rabu ( 7 ) degan hari anakku yg pertama yg bernama PON ( 7 ) yang bersama dengan hari Gusti Rabu ( 7 ). Kemudian pada hari SELASA  wahai Notodoko engkau turun ke tempat yg di tunjuk Gusti yaitu pegunungan KLOTOK. Kemudian angka digabung menjadi ( 73 ).
  • 39.Hai Notodoko, dan ini angka anakku yang berjumlah 5, kelak / besok akan melekat bersamaan dengan dengan isi angka hari GUSTI, WAGE ( 4 ), KLIWON ( 8), LEGI ( 5 ), PON ( 7 ), PAHING ( 9 ) ini semua angka hidup/ sifat hidup  yang kelak akan melekat pada setiap diri manungso DJOWO dan besuk semua ini akan menjadi kenyataan.
Catatan:Dalam keyakinan orang jawa, untuk menghindarkan kejahatan dari anak-anak Somoro Bomo tersebut, orang jawa wajib menjawab sedulur 4 + 1 pancer juga berpuasa weton sebagaimana yg dilakukan nabi Muhammad yang biasa berpuasa di hari kelahiranya yaitu hari senin. Muhamad mewajibkan umatnya untuk menjawab sedulur 4 + 1 pancer dengan cara menjalankan ibadah sholat 5 waktu. Sholat 5 waktu sejatinya adalah menjawab sdulur 4 + 1 pancer, sedulur 4 dalam Islam dikenal sebagai perwujudan dari 4 nafsu yaitu Amarah, Aluamah, Sufiah dan Mutaminah ( pengejawantahan dari kakang kawah,  adi ari ari,  getih,  puser ). 4 nafsu inilah yg bisa menyebakan manusia berbuat keji dan mungkar sehingga dengan menjalankan sholat, umat Muhammad supaya terhindar dari keji dan mungkar yang dihembuskan oleh anak-anak Somorobomo.


  • 40.Dan di situlah pegunungan KLOTOK Somoro Bomo menghentikan pembicaraan dan Notodoko kemudian berpisah dengan Sumorobomo. Pegunungan KLOTOK jadi sepi hening, Notodoko pulang kehadapan GUSTI membawa apa yang menjadi pesan Sumorobomokepada Gusti. Notodoko menceritakan semua ucapan Sumoro itu kepada Gusti.
  • 41.Duh Gusti…raja dari segala raja kata Notodoko, “ segala apa yang GUSTI kehendaki sudah aku jalankan dari hukum  pertama tanah ingatan Djowo sudah aku tuliskan dengan lengkap  dan di situ aku temui raja kegelapan Sumoro dan Bomo kelihatanya mereka berdua marah kepada Gusti.
  • 42.Sumoro mengetahui akan segala kehendak Gusti tanah ingatan Djowo beserta isinya besuk akan di rusak apabila Gusti menciptakan Manungso Djowo /adam/ annas / human. SUMOROBOMO membeberkan hari kehidupan ciptaan Gusti ( 73 ) atau 3 + 7 = 10, demikianlah ucapan Sumorobomo yang aku pegang untuk aku sampaikan kepada GUSTI, aku mohon maaf kalau hamba keliru.
  • 43.Hai Notodoko…semua yang engkau sampaikan sudah aku ketahui dengan jelas maksud dari ucapan SUMORO BOMO tersebut. Saat engkau turun di pegunungan Klotok  yaitu pada hari-KU yang aku berikan padamu yakni hari SELASA ( 3 ), di saat yang bersamaan pula SOMORO BOMO juga menciptakan angka samaran yaitu angka tujuh ( 7 ) yang dia namakan PON ( 7 ). Dan apabila angka-KU di gabungkan dengan angka  anaknya SUMORO BOMO yang bernama  PON, maka akan berjumlah menjadi 37,  ini adalah angka yang mencelakakan, Sumoro Bomo tidak bodoh.
  • 44.Hai Notodoko…sekarang engkau turunlah kembali ke pegunungan Klotok dengan membawa lagi hukum tanah ingatan Djowo ( pengelingan Djowo) yang kedua dan Aku akan melihat akan ada kejadian apa lagi di tempat itu. Kemudian pada hari MINGGU ( 5 )  Notodoko turun kembali ke pegunungan KLOTOK.
  • 45.Kemudian di kerajaan Suwargo Notodoko pamit kepada Gusti sambil membawa 7 hukum tanah Ingatan Djowo yang kedua ( 2 ), surge ditinggalkan Notodoko, tidak lama kemudian Notodoko wakil Gusti sampai di pegunungan KLOTOK dan menuliskan semua sabdo Gusti yang 2 ( kedua ) yang disebut sebagai layang PAMUNGKAS. …………………layang pamungkas
  • 46.Setelah Notodoko selesai menuliskan 7 tanah ingatan Djowo ( LAYANG PAMUNGKAS ), keadaan masih hening terlihat sepi, tidak lama kemudian raja kegelapan SOMORO BOMO muncul dan langsung memberi sembah kepada Notodoko dan berkata “ Hai Notodoko aku mengerti yang engkau tulis itu adalah sabdo Gusti yang sangat ampuh.
  • 47.Peganglah sabdo Gusti tersebut, aku raja kegelapan Sumoro dan ratu kegelapan Bomoakan melanjutkan kewajibanku menjaga hewan dan tumbuhan yang sudah diperintahkan Gusti kepadaku agar tidak ada yang dimatikan, namun apabila memang dikehendaki biar dimakan oleh manungso Djowo tetapi sebelumnya hendaklah memohon kepada Gusti agar Gusti tidak marah kepadaku. Marilah kita lihat kehendak gusti yang abadi.
Catatan:
Somorobomo  ditugaskan Gusti untuk menjaga hewan dan tumbuhan. Untuk menghindari pengaruh anak SumoroBomo setiap manusia sebelum mengambil hasil dari alam / makan semua yang berasal dari alam harus didahului dengan Do’a sesuai keyakinan mereka masing-masing untuk menghindari dari pengaruh anak anak SumoroBomo ( syetan ).

  • 48.Kemudian Sumorobomo berkata kepada Notodoko. “ Wahai Notodoko, kata Djowo itu susah dimengerti, karena kata tersebut adalah isi dari sifat Gusti yang welas asih /rohman rohim/cinta kasih/Qolbu,  makanya manungso Djowo/ manusia ADAM apabila dilahirkan serta menginjak tanah, maka sampai mati akan aku ganggu apabila mereka melupakan ( pengelingan Djowo) hukum kehidupan Gusti yang 43 banyaknya. Besuk manungso Djowo / manusia ADAM  akan aku  hancurkan bila melupakan hukum kehidupan tanah ingatan Djowo itu. Saat itulah kemudian Notodoko berpisah dengan Sumorobomo.
Catatan:
Kata djowo / Qolbu / hati secara Microcosmos berarti sifat rohman dan rohim / welas asih /  tempat peng-elingan / tempat  ingatan bagi  manungso jowo. Secara macrocosmos djowo adalah tanah perjanjian yg pernah di janjikan alloh kepada Musa, jowo juga berarti  tanah yang diberkahi  yg disebut sebagai bakkah. Sebagaimana sabdo gusti dalam hadits Qudsi ketika Alloh berkata kepada Nur Muhamad,” wahai Nur Muhammad, siro ingsun  dawuhi gaweo omah / bangunan ono ing dodone ADAM / jagad ageng ( 4 anasir kebendaan air, api, angin dan tanah yg menjelma menjadi bumi) atau jagad alit arang manungso adam. Ing bangunan kono mau siro wenei pintu kang iso nutup lan buka dewe. Sopo wae ummat manungso kang kilaf  dipun aturi  sowan menyang  omah iku mau, niscaya ingsun kerso pengampuni sedoyo dosa-dosanya. Wahai Nur Muhammad setelah selesai bangunan tadi  akan aku beri nama sebagai BAKKAH / tanah yg diberkahi/ Ka’bah / Qolbu / hati. Jadi jawa dalah hati juga bisa berarti bahasa tuhan / Qolbu juga bisa  berarti  pusat dari bumi/ denyut bumi/pusere  bumi/ pusere jagad ageng( macrocosmos ).
  • 49.Notodoko kemudian kembali  menuju  kerajaan Gusti, dan berkata pada GUSTI “ Duh Gusti, Sabdo PUNGKASAN  Gusti sudah saya tuliskan di pegunungan KLOTOK, aku ditemui Sumorobomo  bila mana Gusti menciptakan Manungso Djowo, alam ini akan dihancurkan.
  • 50.Djowo itu kata yang susah dimengerti. Dari kata itulah akan muncul kemurkaan pada diri anak ADAM/ manungso Djowo. Dan Sumorobomo  berjanji akan memberi godaan bagi semua ciptaan Gusti yang terakhir tersebut. Hai Notodoko, ini 8 hukum kehidupan tanah ingatan Djowo ( LAYANG KAHURIPAN ) yang ke tiga ( 3 ) kalinya terimalah sabdoku ini. Kemudian Notodoko menerima sabdo Gusti tersebut yang bernama LAYANG KAHURIPAN.
  • 51.Setelah Notodoko menerima sabdo Gusti, seketika itu Notodoko meninggalkan Suwargo turun kembali ke bumi pegunungan KLOTOK, saat bersamaan SUMOROBOMO juga datang lagi menemui Notodoko dan melihat LAYANG KAHURIPAN yang di bawa Notodoko tersebut.
  • 52.Hai Notodoko ( ucap Sumorobomo), bukankah yang engkau bawa itu LAYANG Gusti yang terakhir yang di sebut LAYANG KAHURIPAN yang jumlahnya ada delapan ( 8 ) di situ sabdo Gusti yang engkau Tulis lengakap LAYANG PAMUNGKAS KAHURIPAN 5 + 7 + 8 = 20 jumlahnya. Dan setelah itu Gusti akan menciptakan Manungso DJOWO.
  • 53.Hai SUMOROBOMO, aku hanyalah wakil Gusti dan apa yang  menjadi kehendak-Nya utu sudah kehendak Gusti semata. Gusti yang telah membuat semua keputusan yang ada di bumi ini. Dan ini semua sabdo Gusti yang sudah aku tulis 5 + 8 + 8 = 20, dan masih ada 3 sabdo Gusti yang terakhir turun pada hari ini.
  • 54.Layang Djowo, Layang Kedjawen, Layang Gusti yang jumlahnya 10 + 8 + 5 = 23. Dan nanti bila mana 43 sabdo Gusti telah aku buka maka di situlah Manungso Djowo / ADAM sebagai ciptaan terakhir akan diciptakan GUSTI. Wahai Notodoko segala citaan Gusti sudah aku aku ketahui maka dari itu lihatlah.
  • 55.Sumoro Bomo berkata lagi,” Manusia ciptaan Gusti pada saatnya yang tidak mengetahui hari wetonnya ( mitoni ), lambar ( kelahiran),  selapan dino ( 35 hari ), sumliaji ( umur 39 ) tahun, pangruwat ( lahir hari kamis), panempuk ( hari pangapes ), sampai dengan kematian manungso Djowo / ADAM, maka aku akan mengganggu, memberi  godaan kepada manungso Djowo yang tiada habisnya”.  Di situlah pegunungan KLOTOK Sumoro Bomo berpisah lagi dengan Notodoko.
  • 56.Notodoko lalu pulang ke Surga / Suwargo, Notodoko menjelaskan semua yang dikatakan Sumorobomo. Kemudian Gusti berkata,” Wahai Notodoko..lihatlah segala isi Alam  ini sudah lengkap dan mulai saat ini aku akan menciptakan ciptaan-KU yang terakhir yang di sebut Manungso Djowo.
Catatan:Manungso ciptaan GUSTI inilah yang kemudian menjadi cikal bakal  manusia dan peradaban di seluruh dunia. Jejak mereka ini kita bisa temui legenda peradaban lemuria dan Atlantis juga dari  fosil fosil dan sisa peradaban yang tersebar di seluruh Sunda Land / Indonesia, terutama disekitar pulau djawa.

BERSAMBUNG ………………………………….

6 komentar:

  1. Matur Nuwun, sambungannya kapan? ditunggu....

    BalasHapus
  2. Mohon ijin kulo simpen nggeh... matursuwun sak derengipun

    BalasHapus
  3. Matur nuhun ijin kula simpen pesan lan saranne mugi si nuhun allah ngaijabah lain ngegaih pituduh amin ya allah ya robal alamin..wasalam aliyudin sing tangerang

    BalasHapus