Telah
kurelakan nestapa bertubi2 merajam tubuh, bahkan telah sirna gelak tawa
dan semua itU t'lah menjelma menjadi rupa kepedihan nian nelangsa.
IRONIS. . . . .
Namun tetap kita berpijak dalam ruang cinta, tapi relakah bila
cinta N hati kita tergores N menjadi luka??
justru, menjadi sebuah kekuatanku pada apa yg kukhawatirkan (sejauh
ku mengenal cinta) apabila dengan bertemunya jasad kita, hal itU merubah
wajah cinta tulus menjadi nafsu dan angkara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar