Gemericik air memanggil riuh angin
Dingin....!!
Bahkan selimut ini pun kehilangan fungsi
Ketebaannya tiada mampu menghalau angin
Dingin...!!
Mataku basah
Hidungku pun seakan enggan bercinta dengan udara
Dan suaraku,.?
Suaraku tergadai entah dimana?
Dingin...!!
Yang ku rasakan tetap dingin meraba tubuhku,
Bercanda tiap pori-pori kulitku
Hingga bersinggasana tepat di ulu hatiku
Aku menggigil kaku...!
Kekasihku...!
Kemarilah, mendekatlah disisiku
Sejatimya kain di pintal
Bukan tuk hangatkan hati yang sepi di malam dingin sunyi
Mendekatlah...!
Biar kudekap erat kau tuk hangatkan malam dinginmu
Biar ku usir segala bayu
Yang mengganggumu dengan kegaduhan yang dia buat
Dan kita cairkan kebekuan akibat ulah tangan dinginnya,
Dengan panas gebu hatiku atau sentuhan jemariku
Dan hangatkan cintaku p[adamu.
Kekasihku...!!
Di pagi hingga malammu dan hingga pagi lagi di esok hari...
Di musim panas
Ku bawakan sejuk angin pada musim dingin
Ku bawa hangat lilin di musim gugur
Ku taburkan pupuk penyubur di musim semi
Menikmati hijau dedaunan dan wangi bunga taman di musim Hujan...
Kita tanam benih cinta dan kemesraan
Dan bila musim kemarau melanda
Kekeringan tak kan ku biarka membakarhutan cinta sejatimu
Sayangku..!!
adakah gemericik hujan msaih mengusik hati hingga pagimu?
Dan lintik jemaridingin sang bayu terus menggerayangi kulithalusmu
dan membekukan aliran darahmu?
Tak usah kau takut wahai kasihku
Tak perlu kau berlari kesana kemari
Tuk mencari selimut atau mantel
Kabut tuk kikis kebekuan...!!
Rihlah jemari tanganku...
karena ia adalah tungku cinta suci yang akan menghangatkanmu
Di tiap dingin, sayat pori-pori kecilmu
Dan bila gemericik itu masih juga mengusikmu
Ku kan dawaikan sebuah lagu shahdu di telingamu
Sayangku...!!
Adakah pernah kau ragu akan cinta kita?
Bukankah engkau kekasih setia?
Tidakkah kita telah ikrarkan janji dalam hati
Bahwa cinta kita kan abadi?
Sebelum kau memohon pada illahi akan berkahnya pada ikatan suci
Dimana ayahmu....
Calon mertuaku...
Memastikan kesediaanku untuk mendampingimu
Menemanimu dalam cawan air keabadian
Lalu tanpa ragu kutegaskan
Bahwa hanya engkaulah yang jadi
"ISTRIKU"
Ibu dari jagoan-jagoanku
Hati damai, Langit berdo'a tuk keberkahan cinta kita berdua.....
Dingin....!!
Bahkan selimut ini pun kehilangan fungsi
Ketebaannya tiada mampu menghalau angin
Dingin...!!
Mataku basah
Hidungku pun seakan enggan bercinta dengan udara
Dan suaraku,.?
Suaraku tergadai entah dimana?
Dingin...!!
Yang ku rasakan tetap dingin meraba tubuhku,
Bercanda tiap pori-pori kulitku
Hingga bersinggasana tepat di ulu hatiku
Aku menggigil kaku...!
Kekasihku...!
Kemarilah, mendekatlah disisiku
Sejatimya kain di pintal
Bukan tuk hangatkan hati yang sepi di malam dingin sunyi
Mendekatlah...!
Biar kudekap erat kau tuk hangatkan malam dinginmu
Biar ku usir segala bayu
Yang mengganggumu dengan kegaduhan yang dia buat
Dan kita cairkan kebekuan akibat ulah tangan dinginnya,
Dengan panas gebu hatiku atau sentuhan jemariku
Dan hangatkan cintaku p[adamu.
Kekasihku...!!
Di pagi hingga malammu dan hingga pagi lagi di esok hari...
Di musim panas
Ku bawakan sejuk angin pada musim dingin
Ku bawa hangat lilin di musim gugur
Ku taburkan pupuk penyubur di musim semi
Menikmati hijau dedaunan dan wangi bunga taman di musim Hujan...
Kita tanam benih cinta dan kemesraan
Dan bila musim kemarau melanda
Kekeringan tak kan ku biarka membakarhutan cinta sejatimu
Sayangku..!!
adakah gemericik hujan msaih mengusik hati hingga pagimu?
Dan lintik jemaridingin sang bayu terus menggerayangi kulithalusmu
dan membekukan aliran darahmu?
Tak usah kau takut wahai kasihku
Tak perlu kau berlari kesana kemari
Tuk mencari selimut atau mantel
Kabut tuk kikis kebekuan...!!
Rihlah jemari tanganku...
karena ia adalah tungku cinta suci yang akan menghangatkanmu
Di tiap dingin, sayat pori-pori kecilmu
Dan bila gemericik itu masih juga mengusikmu
Ku kan dawaikan sebuah lagu shahdu di telingamu
Sayangku...!!
Adakah pernah kau ragu akan cinta kita?
Bukankah engkau kekasih setia?
Tidakkah kita telah ikrarkan janji dalam hati
Bahwa cinta kita kan abadi?
Sebelum kau memohon pada illahi akan berkahnya pada ikatan suci
Dimana ayahmu....
Calon mertuaku...
Memastikan kesediaanku untuk mendampingimu
Menemanimu dalam cawan air keabadian
Lalu tanpa ragu kutegaskan
Bahwa hanya engkaulah yang jadi
"ISTRIKU"
Ibu dari jagoan-jagoanku
Hati damai, Langit berdo'a tuk keberkahan cinta kita berdua.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar